TV adalah bagian dari perangkat elektronik, TV menggunakan tuner, yang menerima dan mendekode sinyal dari sumber seperti sinyal RF atau dari kabel untuk membuat keluaran yang diinginkan. Ada dua jenis tuner pada TV, yaitu tuner analog dan digital. Yang dimaksudkan tuner analog ialah untuk memecahkan kode sinyal analog yang sebagian besar dikirim melalui udara melalui gelombang RF bersifat kontinu, berubah dan menyesuaikan waktu dan ruang. Ini adalah teknologi yang sangat tua dan telah digunakan secara luas. Di sisi lain, ada menggunakan tuner digital dimaksudkan untuk memecahkan kode sinyal digital hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. Ini adalah teknologi yang membuat kualitas siaran menjadi meningkat drastis.
Keuntungan paling signifikan menggunakan tuner digital adalah kualitas gambar maksimal yang dapat dihasilkannya. Meskipun ada upaya yang berhasil untuk memungkinkan video HD diputar dengan analog, tapi kebanyakan tuner analog saat ini hanya dapat menerima gambar berkualitas SD. Tuner digital, bila digunakan di lingkungan serba digital, akan menghasilkan kualitas dan resolusi gambar yang jauh lebih baik. HDTV yang memiliki tuner digital di dalamnya dan, saat menerima sinyal digital, dapat menghasilkan gambar yang lebih tajam dengan warna yang lebih baik.
Kerugian utama lainnya pada tuner analog adalah kerentanannya terhadap interferensi yang dapat menyebabkan distorsi gambar. Sering muncul dari gangguan ini adalah munculnya garis atau artefak seperti semut pada gambar. Tuner digital dapat memulihkan lebih banyak dari interferensi karena mampu merekonstruksi data aktual selama interferensi tidak terlalu banyak. Jika interferensi menjadi berlebihan, gambar akan menghilang begitu saja bisa juga menghasilkan gambar freeze dan kotak-kotak.
TV dengan tuner analog hanya dapat memecahkan kode sinyal analog yg berasal dari hardwarenya yang bersifat kontinu dan berubah sesuai lingkungannya. TV digital memiliki dua tuner yaitu analog dan digital. Untuk memudahkan konsumen untuk beralih dari analog ke digital, HDTV juga dapat memecahkan kode sinyal analog, membuatnya dapat digunakan terlepas dari apakah sumber Anda analog atau digital, tapi tentunya dengan kualitas gambar pada analog yang memang kurang kualitasnya dibanding dengan digital, karena sumbernya analog.
Ringkasan:
- Tuner analog memecahkan kode sinyal analog yang bersifat kontinu dan berubah sedangkan tuner digital memecahkan kode sinyal digital bersifat angka bit dan teratur.
- Semua TV dengan tuner analog yang tersedia hanya dapat menerima gambar dengan kualitas SD sedangkan tuner digital dapat menerima gambar dengan kualitas HD
- TV analog sangat rentan terhadap distorsi sinyal sedangkan tuner digital tidak
- TV Analog tidak dapat memecahkan kode sinyal digital sedangkan TV digital dapat memecahkan kode sinyal analog
Posting Komentar